Tak jarang, masalah finansial ketika merencanakan pesta pernikahan juga dapat menimbulkan pertengkaran. Ego dan keinginan masing-masing pasangan tentunya akan ikut bicara. Untuk itu, ada cara tepat membicarakan biaya pernikahan tanpa bertengkar, seperti yang diungkapkan oleh Psikolog Anna Surti Ariani, S.Psi.M.Si dan penasihat keuangan Lisa Soemarto yang diwawancarai Wolipop beberapa waktu lalu.
1. Cari waktu santai
Pembicaraan mengenai pernikahan tentunya jadi isu yang cukup berat bagi pasangan. Untuk itu, Anda perlu memerhatikan kapan dan di mana pembicaraan tersebut akan berlangsung. Suasana hati keduanya juga perlu dalam kondisi tenang sebelum membicarakan masalah keuangan dan lainnya.
"Kalau cara bicara kita menjatuhkan orang lain, menyalahkan orang lain, atau memaksakan kehendak kita itu menjadi pertengkaran, kalau secara asertif bisa menghindari pertengkaran. Seringkali gerak tubuh kita dan cara kita menyampaikannya akan membedakan penyampaian kita," jelas Psikolog Anna Surti Ariani yang akrab disapa Nina.
2. Bicarakan tentang sumber dana pernikahan
Masalah siapa yang akan mengeluarkan uang untuk pernikahan atau sumber dana, sebaiknya berada di urutan pertama pembicaraan Anda dan kekasih saat membuat kesepakatan. Jika pernikahan digelar mengikuti adat pihak wanita, tak ada salahnya untuk bertanya apakah soal dana jadi tanggungjawab sepenuhnya pihak Anda atau ada tambahan uang dari pihak kekasih. Pembicaraan mengenai sumber dana ini harus dilakukan dengan jelas, jangan sampai belakangan tiba-tiba muncul tambahan permintaan yang membuat biaya membengkak.
"Apakah betul-betul dari pihak wanita saja, atau berapa persen pihak pria menanggung, atau misalnya, oke pihak wanita saja, tapi ketika pihak pria minta ini-itu, berarti biaya tersebut dari pihak mereka," jelas Nina.
Saat membicarakan sumber dana, pembicaraan tentunya tak hanya melibatkan Anda dan pasangan. Hal itu karena umumnya orangtua memiliki peran dalam pembiayaan pernikahan. Apakah biaya tersebut sepenuhnya menjadi tanggungjawab orangtua? Di sinilah diskusi menjadi penting.
"Kembali ke kesepakatan. Misalnya dana akad pasangan yang menanggung, sementara orangtua tolong biayai resepsi. Atau kalau ada ngunduh mantu, itu semuanya jadi tanggungjawab pihak pria," jelas Nina.
Sementara itu menurut penasihat keuangan dan investasi Lisa Soemarto, di zaman sekarang ini, sudah bukan kewajiban lagi untuk orangtua menyiapkan dana pernikahan anaknya. "Contohnya orangtua sudah pensiun, mungkin uang mereka untuk menjalani pensiun saja nggak cukup dan anak-anaknya sudah kerja, sudah bagus kerjanya, nggak fair juga kan kalau terlalu mengharapkan orangtua. Jadi kalau memang anak sudah memiliki kemampuan, sebaiknya menyiapkan dana sendiri," urai wanita yang menjabat sebagai Senior Partner and Advicer di Akbar's Financial Clinic itu saat berbincang dengan Wolipop di Pacific Place, kawasan SCBD.
3. Pembicaraan tentang detail pernikahan
Setelah sepakat mengenai sumber dana, barulah Anda mulai membicarakan detail pernikahan. Mulai dari menentukan gedung, undangan, catering, dokumentasi, busana hingga seragam untuk keluarga. Pembicaraan mengenai detail pernikahan ini akan membuat Anda dan pasangan mengetahui berapa total dana yang dibutuhkan.
4. Waktu menyiapkan dana pernikahan
Setelah tahu berapa dana yang perlu dipersiapkan dan dari mana sumber uangnya, kini tentukan kapan dana tersebut harus disiapkan. Pastinya dana pernikahan ini tidak bisa disiapkan dengan terburu-buru, apalagi kalau jumlahnya besar.
"Minimal satu tahun. Buat persiapannya aja kan nggak bisa 1-2 bulan, bisa enam bulanan. Enam bulan itu mesti DP gedung, catering, jadi sudah perlu biaya kan, minimun satu tahun sebelum menikah," jelas penasihat keuangan dan investasi Lisa Soemarto.
Labels:
Tips Trik
Thanks for reading Tips Hindari Pertengkaran Soal Uang Saat Merencanakan Pesta Pernikahan. Please share...!
0 Comment for "Tips Hindari Pertengkaran Soal Uang Saat Merencanakan Pesta Pernikahan"