Riset tersebut dilakukan oleh psikolog yang juga profesor peneliti di Universitas Michigan. Penulis 'Finding Love Again: 6 Simple Steps to a New and Happy Relationship' itu menemukan kurangnya 'me time' lah yag menyebabkan ketidakbahagiaan pernikahan pada banyak pasangan.
Dr Orbuch menyimpulkan hal itu berdasarkan keterlibatannya pada penelitian mengenai pernikahan di AS sejak 1990. Studi berjudul 'The Early Years of Marriage Project' itu melibatkan 373 pasangan yang sudah menikah selama 25 tahun. Selama diteliti, 46% pasangan bercerai.
Selama penelitian, Dr Orbuch menemukan 29% pasangan mengaku mereka tidak merasa punya banyak waktu untuk diri sendiri dalam hubungan pernikahan. Ketimbang suami, semakin banyak istri yang melaporkan tidak punya lagi ruang untuk diri sendiri.
Pasangan yang mengaku tidak bahagia dalam pernikahannya, ada 11,5% yang menyebutkan alasan ketidakbahagiaan itu adalah karena kurangnya 'me time'. Presentase ini lebih besar ketimbang mereka yang mengaku tidak bahagia karena kehidupan ML (6%).
Kenapa 'me time' atau ruang untuk diri sendiri ini begitu penting dalam pernikahan? "Saat pasangan punya kesempatan untuk melakukan hal-hal yang dianggapnya menarik, teman, waktu untuk diri sendiri, itu membuat mereka menjadi lebih bahagia dan tidak cepat bosan," jelas Dr Orbuch. Dia menambahkan, kesempatan untuk me time membuat pasangan punya waktu untuk melakukan hobi mereka, menenangkan pikiran dan relaks tanpa harus merasa bertanggungjawab pada orang lain.
Psikolog hubungan pernikahan dan percintaan John Aike sepakat dengan pendapat Orbuch. Menurutnya pasangan perlu ruang dalam hubungan agar mereka tidak merasa saling terkukung satu sama lain. "Memiliki waktu berjauhan sangat sehat dan membuat hubungan lebih segar," jelasnya.
Labels:
Tips Trik
Thanks for reading Pasangan Lebih Butuh 'Waktu Sendiri' Ketimbang ML. Please share...!
0 Comment for "Pasangan Lebih Butuh 'Waktu Sendiri' Ketimbang ML"