Kebutuhan dasar dari fotografi adalah cahaya, jika seorang fotografer mampu mendapatkan sumber cahaya yang cukup, maka akan mampu untuk mendapatkan hasil gambar yang memuaskan. Pada umumnya, kamera yang beredar di pasaran sudah dilengkapi dengan flash internal (built-in). Namun, untuk beberapa jenis kamera high-end tidak dilengkapi flash internal di dalam bodi kamera, dan mengharuskan menggunakan flash eksternal. CHIP.co.id melalui CHIP Foto Video akan menyajikan tentang bagaimana penggunaan flash eksternal untuk kebutuhan profesional.
Mengapa flash built-in tidak ada pada kamera High-end?
Bagi fotografer pemula, flash internal yang ada pada kamera (built-in) akan sangat membantu mereka saat memotret di tengah kondisi minim cahaya. Dalam mode otomatis, flash internal akan langsung aktif dan seketika muncul dari bagian atas bodi, dan langsung menyambar saat shutter telah ditekan.
Bagi fotografer pemula, flash internal yang ada pada kamera (built-in) akan sangat membantu mereka saat memotret di tengah kondisi minim cahaya. Dalam mode otomatis, flash internal akan langsung aktif dan seketika muncul dari bagian atas bodi, dan langsung menyambar saat shutter telah ditekan.
Lampu flash internal memiliki keterbatasan, seperti jarak tembak yang pendek, terlalu dekat dengan lensa yang mengakibatkan ada bayangan di bagian bawah foto (khususnya saat menggunakan lensa tele-zoom), dan pendaran cahayanya yang terlampau keras. Namun, flash built-in yang ada pada kamera, memiliki beberapa kelebihan, khususnya sebagai fill-in saat memotret di siang hari, yang berfungsi untuk menghindari terjadinya backlight.
Kamera DSLR di kelas profesional (high-end) biasanya tidak menyertakan flash built-in, karena jajaran kamera profesional tersebut dilengkapi dengan sensitivitas ISO hingga 64.000 bahkan lebih. Jadi, untuk memotret di kondisi minim cahaya sekali pun, kamera high-end masih cukup mumpuni dengan menaikkan ISO-nya, atau menggunakan flash eksternal.
Bagaimana mengetahui kekuatan pijar sebuah flash?
Sering kali muncul pertanyaan, seberapa kuat lampu flash eksternal, dapat menerangi objek yang jauh? Kekuatan pijar sebuah flash eksternal dapat diatur sesuai dengan kebutuhan penggunaan. Perhatikan panduan dan indikatornya, dan perhatikan guide number yang tertera pada flash.
Sering kali muncul pertanyaan, seberapa kuat lampu flash eksternal, dapat menerangi objek yang jauh? Kekuatan pijar sebuah flash eksternal dapat diatur sesuai dengan kebutuhan penggunaan. Perhatikan panduan dan indikatornya, dan perhatikan guide number yang tertera pada flash.
Guide number sendiri dapat diperoleh setelah menentukan jarak flash dengan objek dikalikan dengan jumlah aperture yang digunakan. Namun, pada tahap penggunaannya Anda harus lebih berhati-hati, karena nilai tersebut juga tergantung pada panjang fokus dan sensitivitas ISO.
Mode TTL pada flash
Lampu flash eketernal menyediakan beberapa mode, termasuk mode Manual dan TTL. Biasanya, fotografer akan lebih memilih mode Through The Lens atau lebih populer dengan sebutan TTL. Mode TTL tersebut merupakan feature flash yang secara otomatis akan mendeteksi jarak subjek. Dengan mode TTL, Anda dapat memotret dengan pengukuran cahaya artifisial yang tepat.
Lampu flash eketernal menyediakan beberapa mode, termasuk mode Manual dan TTL. Biasanya, fotografer akan lebih memilih mode Through The Lens atau lebih populer dengan sebutan TTL. Mode TTL tersebut merupakan feature flash yang secara otomatis akan mendeteksi jarak subjek. Dengan mode TTL, Anda dapat memotret dengan pengukuran cahaya artifisial yang tepat.
Secara signifikan, mode TTL lebih efektif digunakan, Anda tidak perlu menghabiskan banyak waktu untuk mengatur flash secara manual. Flash memancarkan pengukuran yang tercermin dari objek, dan dikembalikan ke sensor. Kamera akan mendeteksi nilai kecerahan secara otomatis, menentukan jumlah yang tepat cahaya, dan mengirimkan nilai ke sistem flash.
Untuk menggunakan mode TTL (E-TTL pada Canon, dan i-TTL pada Nikon), Anda harus memperhatikan kompatibilitas dengan merek kamera dan model ketika membeli flash sistem. Jika Anda membeli flash third-party, pastikan sesuai dan dapat tersinkronisasi dengan hot-shoe yang Ada pada kamera yang Anda gunakan.
Mengapa kamera dan flash sering tidak sinkron?
Pada beberapa kasus, sering kali flash dan kamera, tidak tersinkronisasi dengan baik, terutama saat memotret dengan kecepatan speed yang sangat cepat. Kecepatan sync sebagian besar kamera rata-rata di 1/125 detik dan 1/250 detik. Bahkan ada yang dapat diatur lebih cepat lagi kecepatan sync-nya.
Pada beberapa kasus, sering kali flash dan kamera, tidak tersinkronisasi dengan baik, terutama saat memotret dengan kecepatan speed yang sangat cepat. Kecepatan sync sebagian besar kamera rata-rata di 1/125 detik dan 1/250 detik. Bahkan ada yang dapat diatur lebih cepat lagi kecepatan sync-nya.
Namun, para fotografer yang menggunakan flash eksternal kadang kebingungan untuk melakukan pengaturan flash secara manual yang mengakibatkan flash tidak dapat sinkron. Imbas dari kegagalan sinkron dapat mengakibatkan eksposure yang tidak sama dalam satu frame, bagian tas cerah sementara pada bagian bawah ada bayangan gelap. sumber: chip
Labels:
Seputar Fotografi
Thanks for reading Memahami Flash Eksternal. Please share...!
0 Comment for "Memahami Flash Eksternal"