Pernikahan tidak hanya hubungan antara Anda dan pasangan, namun menyatukan dua keluarga yang berbeda lingkungan. Namun rencana pernikahan tersebut bisa batal walaupun sudah tinggal menunggu hari. Ketika hal itu terjadi, keluarga Anda dan pasangan perlu mengetahuinya. Dikutip dari EzineArticles, berikut hal-hal yang harus Anda urus ketika tidak jadi menikah.
2. Mendiskusikannya dengan (Mantan) Tunangan
Saat batal menikah, Anda berdua tetap harus bertanggung jawab dan menyelesaikannya dengan berbagai pihak, seperti keluarga, pihak vendor, dan membahas cincin pertunangan. Rasanya pasti campur aduk, antara sedih, malu, atau mungkin sedikit lega karena keputusan demi kebaikan Anda berdua.
3. Hubungi Vendor
Sesegera mungkin menghubungi seluruh vendor pernikahan untuk membatalkan segala persiapan. Biasanya dalam kontrak perjanjian awal, jika membatalkan jauh sebelum hari H, kemungkian uang Anda dapat dikembalikan beberapa persen.
4. Undangan
Mungkin Anda tidak bisa mengabarkan kepada ratusan atau ribuan tamu yang telah menerima undangan. Pada hari H, siapkan orang di tempat acara pernikahan yang bisa memberikan kabar pada tamu kalau pernikahan telah dibatalkan.
5. Cincin Pertunangan
Untuk menghormati mantan tunangan Anda, tanyakan apakah harus mengembalikan cincin pertunangan. Apalagi, jika cincin merupakan warisan dari keluarga pria, sebaiknya perlu dikembalikan. Jika cincin dibeli bersama, maka Anda berdualah yang dapat memutuskan harus diapakan cincin tersebut.
6. Jalani Hidup Masing-masing
Setelah batal menikah, Anda harus tetap menatap hidup ke depan dan menjalani hidup masing-masing. Kuatkan dan yakinkan diri sendiri bahwa ini adalah keputusan terbaik. Daripada nantinya bercerai, bukankah lebih baik jika dibatalkan di depan?
1. Memberitahu Keluarga, Saudara, dan Kerabat
Setelah Anda dan pasangan sudah merasa tenang karena pembatalan pernikahan, saatnya memberitahukan pada pihak keluarga. Mereka pasti terkejut mengetahui hal ini. Namun, cobalah memberikan pengertian kepada semuanya bahwa pernikahan tidak bisa dipaksakan agar tidak saling menyalahkan.
Setelah Anda dan pasangan sudah merasa tenang karena pembatalan pernikahan, saatnya memberitahukan pada pihak keluarga. Mereka pasti terkejut mengetahui hal ini. Namun, cobalah memberikan pengertian kepada semuanya bahwa pernikahan tidak bisa dipaksakan agar tidak saling menyalahkan.
2. Mendiskusikannya dengan (Mantan) Tunangan
Saat batal menikah, Anda berdua tetap harus bertanggung jawab dan menyelesaikannya dengan berbagai pihak, seperti keluarga, pihak vendor, dan membahas cincin pertunangan. Rasanya pasti campur aduk, antara sedih, malu, atau mungkin sedikit lega karena keputusan demi kebaikan Anda berdua.
3. Hubungi Vendor
Sesegera mungkin menghubungi seluruh vendor pernikahan untuk membatalkan segala persiapan. Biasanya dalam kontrak perjanjian awal, jika membatalkan jauh sebelum hari H, kemungkian uang Anda dapat dikembalikan beberapa persen.
4. Undangan
Mungkin Anda tidak bisa mengabarkan kepada ratusan atau ribuan tamu yang telah menerima undangan. Pada hari H, siapkan orang di tempat acara pernikahan yang bisa memberikan kabar pada tamu kalau pernikahan telah dibatalkan.
5. Cincin Pertunangan
Untuk menghormati mantan tunangan Anda, tanyakan apakah harus mengembalikan cincin pertunangan. Apalagi, jika cincin merupakan warisan dari keluarga pria, sebaiknya perlu dikembalikan. Jika cincin dibeli bersama, maka Anda berdualah yang dapat memutuskan harus diapakan cincin tersebut.
6. Jalani Hidup Masing-masing
Setelah batal menikah, Anda harus tetap menatap hidup ke depan dan menjalani hidup masing-masing. Kuatkan dan yakinkan diri sendiri bahwa ini adalah keputusan terbaik. Daripada nantinya bercerai, bukankah lebih baik jika dibatalkan di depan?
Labels:
Lifestyle
Thanks for reading Enam Hal yang Harus Diurus Saat Batal Menikah. Please share...!
0 Comment for "Enam Hal yang Harus Diurus Saat Batal Menikah"