Ada ujar-ujar dari dunia barat yang mengatakan, “Happy wife, happy life” (Istri yang bahagia akan mendatangkan kehidupan berbahagia). Ujar-ujar itu kerap dipahami sebagai suatu keharusan untuk membuat istri bahagia. Namun, riset terkini dari University of Chicago, Amerika Serikat justru mengatakan sebaliknya.
Hasil penelitian mengungkap, kesehatan dan sikap sang suamilah yang berperan penting dalam kesuksesan atau kebahagiaan hubungan pernikahan.
Kesimpulan ini didapat setelah mengamati 953 pasangan heteroseksual. Ditemukan, perempuan yang mencirikan suaminya sebagai pribadi positif, cenderung jarang ada konflik dalam hubungannya.
Namun, level kepositivitasan pribadi istri tak ada dampak pada hubungan.
Sementara itu, bagi para istri yang mengakui suaminya sering sakit, tingkat keterkaitan dengan konflik dalam hubungannya berbanding lurus. Artinya, ketika suami sering sakit, hubungan pernikahan pun sering diwarnai konflik. Tetapi hal ini tak terjadi bila si istri yang sering sakit.
Bisa dikatakan, bila istri sering sakit pun, hubungan pernikahan bisa tetap bahagia. Namun, suami yang pemarah atau bersikap negatif akan merusak pernikahan.
Tak heran, lelaki yang menggambarkan diri sebagai pribadi yang menyebalkan dan bertemperamen mudah marah akan memiliki istri yang sering mengeluhkan kualitas pernikahannya.
0 Comment for "Menurut Studi, Kebahagiaan Pernikahan Tergantung Sikap Suami"