Tips Singkat Membuat Acara Pernikahan Pinggir Pantai


Pernikahan outdoor utamanya di pinggir pantai belakangan mulai menjadi favorit. Istilah "menikah di gedung" perlahan - lahan mulai jenuh dan dibeberapa tempat di Indonesia khususnya Bali sudah mulai ditinggalkan. Pasangan - pasangan muda mulai mencari tempat - tempat baru yang lebih fresh dan natural. Pinggir pantai berpasir putih apalagi dengan latar belakang sunset mulai menjadi rebutan.

Pernikahan outdoor utamanya yang berlokasi dipinggir pantai dapat dibilang susah - susah gampang. Banyak yang sukses dan menjadi kenangan indah, akan tetapi tidak jarang juga terjadi sebaliknya. Berikut adalah tips singkat untuk menyelenggarakan pernikahan di pinggir pantai.

TIDAK MEMAKSAKAN MENANAM TANAMAN/ BUNGA SEGAR DI PASIR

Banyak dari kita melihat ataupun menghadiri wedding di pinggir pantai berpasir putih dengan perasaan “wow”, its really beautiful. Lengkungan bunga segar, deretan stand flowers, hingga taburan kelopak mawar disepanjang virgin road. Namun tiba – tiba pandangan kita sedikit terganggu oleh “tanaman ajaib” yang tumbuh dari pasir. Kok bisa sejenis pakis atau tanaman bunga kerdil muncul dari pasir?

Yup... sering kali 1 atau 2 dekorasi yang dipaksakan menghilangkan keindahan dekorasi secara keseluruhan. Memaksa menancapkan tanaman hidup/ segar didalam pasir agar kelihatan tanaman tersebut memang hidup dipasir adalah benar – benar merusak keindahan dekorasi keseluruhan. Ini adalah hal yang paling sering terjadi dan so embarrassing guys. Semua orang tahu tidak mungkin pakis atau sejenis bunga – bungaan kerdil tumbuh dipasir. Memakai pot atau sejenisnya dapat sedikit menghilangkan kesan “palsu” jika anda benar – benar ingin meletakkan tanaman hidup/ segar dipasir.

NO PLASTIC, NO RUBBER, NO WAY...!

Mungkin kita sering menghadiri wedding didalam gedung, balai serbaguna, hingga ballroom hotel dan melihat beberapa bunga plastik atau tanaman yang terbuat dari karet diletakkan pada beberapa sudut dengan cantik. Bahkan susah sekali dibedakan dengan bunga yang asli dan tanaman segar. Hanya saja jangan coba – coba memakai yang seperti ini untuk outdoor wedding terutama dipinggir pantai, otherwise weddingnya terlihat “palsu” dan “murahan”. Ga mau kan??!

Cahaya yang benar – benar tidak dapat diatur atau diprediksi adalah satu ciri khas wedding dipinggir pantai. Mengingat bunga plastik memantulkan cahaya lebih banyak daripada bunga segar, penggunaan bunga plastik akan menghasilkan lebih banyak “noda” pada hasil foto. Selain itu jika terkena angin yang lebih kencang, seringkali tanaman palsu terlihat kaku. Really fake man......

BIG DRESS = BIG PROBLEM

Udah rental gaun super mahal, abis wedding malah ganti rugi gaun robek kesangkut karang, hadeeeeeh. Udah beli gaun rancangan luar negeri, eh pas dipake jadi berat banget nyeret pasir. Itulah beberapa fenoma yang sering terjadi karena penggunaan gaun yang tidak sesuai venue.

Pertimbangkan baik – baik model gaun agar tidak malah mempersulit kita dihari H. Pilih model yang memungkinkan kita bergerak lebih bebas. Pilih juga bahan yang tidak mudah “membawa” pasir. Gaun yang didominasi kain tile could be good idea. Sarung tangan? Sepertinya tidak perlu.

PILIH YANG FLAT

Menggunakan highheels di hari pernikahan kita memang terlihat seperti ide yang bagus. Apalagi bagi mereka yang memiliki masalah tumbuh kesamping, bukan tumbuh keatas hehehe... Hampir setiap beach wedding kami dimana pengantin wanita memaksa menggunakan highheels, mereka tersandung saat berjalan menuju areal pemberkatan atau areal akad nikah. Yang lebih memalukan adalah saat berjalan ke areal pemberkatan atau areal akad nikah, highheelsnya tertelan pasir sehingga mau tidak mau pengantin wanita harus melanjutkan berjalan tanpa alas kaki. Nyeker boss...

Memilih alas kaki yang flat atau datar akan lebih bijaksana untuk kenyamanan dan keamanan anda sendiri. Bagi yang tidak percaya diri tanpa highheels alias punya problem dengan tinggi badan, kita bisa samarkan lewat tatanan rambut/ hair do yang tepat. Hal ini juga dapat disamarkan dengan penggunaan gaun yang tepat. Yang tidak kalah pentingnya, pastikan undangan anda juga tahu hal ini terutamanya bagi mereka yang sudah berumur. Safety is number one.

LEBIH CERAH LEBIH BAIK

Ada pantai yang berpasir putih, ada yang hitam. Sah – sah saja dipakai sebagai venue wedding. Believe or no memilih tema warna pada pantai berpasir putih cenderung lebih sulit jika dibandingkan dengan pantai berpasir hitam. Pantai berpasir hitam umumnya lebih dapat menonjolkan warna dekorasi kita. Akan tetapi keindahan pantai berpasir putih ataupun keindahan dekorasi kita sering “lenyap” karena kesalahan kecil.

Ini memang bukan acuan baku atau keharusan. Hanya saja berdasarkan pengalaman kami menyelenggarakan wedding di white sand beach, terlalu banyak warna – warna yang “kalem” seperti cream, abu – abu, off white, bright silver dll cenderung tidak terlihat bagus di foto. Padahal cukup cantik pada kenyataannya. Yang paling membingungkan adalah warna merah cerah atau Chinese Red seringkali terlalu mendominasi sehingga “mengeleminasi” keindahan pantainya.

Jadi pada intinya pilihlah warna – warna cerah yang memberikan kesan segar serta berlawanan dengan warna pasir ataupun lingkungan sekitar. Kombinasi fuscia dan baby pink selalu terlihat menambah nilai romantis pantainya. Duet fresh green and mandarin orange memberikan kesan ceria dan fun. Atau bisa juga menonjolkan kesan elegant lewat kombinasi putih cerah dan gold beer (warna keemasan seperti warna bir). Sekali lagi ini bukan acuan baku, anda masih sangat bebas memilih kombinasi warna. Yang jelas lebih cerah lebih baik.
Labels: Tips Trik

Thanks for reading Tips Singkat Membuat Acara Pernikahan Pinggir Pantai. Please share...!

0 Comment for "Tips Singkat Membuat Acara Pernikahan Pinggir Pantai"

Back To Top